Apakah kamu pernah mendengar tentang istilah Root atau Rooting? Mungkin bagi kamu yang pernah bersentuhan dengan Sistem Operasi Linux
bakal tidak terlalu asing dengan istilah tersebut. Namun yang kali ini
PG ingin bahas adalah istilah Rooting pada Sistem Operasi Mobile Android, atau sering pula di sebut dengan istilah Jailbreak pada iOS (iPhone).
Istilah Root atau Rooting pada Android bisa di definisikan sebagai
cara untuk memberikan hak akses penuh kepada pengguna Android untuk
dapat masuk ke sistem Android. Dengan melakukan Root, pengguna dapat
menambah, mengurangi maupun memodifikasi file-file atau data-data yang
terletak pada sistem Android yang bila dalam keadaan standar (belum
di-Root) file-file tersebut tidak dapat di akses. Bila dianalogikan pada
Sistem Operasi komputer Windows, fungsi Root Android adalah memberikan hak Administrator kepada pengguna (user).
Kenapa pengembang sistem operasi Android tidak memberikan akses Root sejak awal?
Hal ini bertujuan untuk melindungi sistem operasi Android secara
keseluruhan. Jika pengguna secara tidak sengaja maupun sengaja mengubah
atau menghilangkan satu atau beberapa file sistem, maka dapat di
pastikan ini akan menyebabkan kinerja handphone atau tablet menjadi
tidak stabil, rusak dan yang paling parah adalah Brick atau handphone
tidak dapat menyala lagi, oleh karena itu pengembang Android membatasi
akses pengguna ke file sistem.
Dan melakukan Rooting pada handphone Android memang dapat memberikan
tambahan fitur pada handphone kamu. Namun, kamu juga tidak bisa langsung
me-Root handphone kamu begitu saja. Ada 5 hal penting yang harus kamu
perhatikan.
1. Tidak semua metode Root bisa dilakukan pada segala jenis handphone
Android. Saat ini, kamu mungkin sering mendengar bahwa terdapat
aplikasi yang memungkinkan untuk melakukan Rooting handphone Android
dengan cara yang mudah. Beberapa yang sering digunakan antara lain
adalah UnlockRoot, SuperOneClick dan
sebagainya. Sering juga terdapat cara manual untuk melakukan Rooting.
Namun hal ini juga tidak bisa dilakukan secara general untuk semua
handphone. Jadi, ada baiknya kamu mengunjungi dan mencari beberapa
refernsi yang benar-benar valid di beberapa forum yang khusus membahas
tentang Android.
2. Perhatikan jenis Sistem Operasi yang kamu gunakan. Cara Rooting di
handphone Android yang memakai OS Android Gingerbread berbeda dengan
handphone Android Frozen Yogurt (Froyo), demikian pula dengan Honeycomb,
ICS ataupun Jelly Bean. Untuk itu, terlebih dahulu kamu juga harus mengetahui sistem operasi yang sedang kamu gunakan pada handphone Android kamu.
3. Pastikan untuk membackup data kamu terlebih dahulu, baik melalui komputer ataupun pada SDcard.
4. Kesalahan dalam melakukan Rooting, bisa berakibat Brick, yang
berarti handphone kamu tidak lagi bisa digunakan. Sebagian handphone
mungkin masih bisa di perbaiki, namun metode-metode yang salah pada
proses Rooting bisa membuat kerusakan secara permanen pada handphone
Android kamu.
5. Kemungkinan besar kamu tidak akan bisa melakukan klaim garansi
pada handphone Android kamu yang rusak karena proses Rooting, karena
kerusakan dan kesalahan dalam melakukan Rooting menjadi tanggung jawab
sepenuhnya dari pengguna (user).
Nah, bagaimana menurut kamu? Apakah masih berfikir untuk me-Root
handphone Android kamu? Pertimbangkan baik-baik kelebihan dan kekurangan
nya terlebih dahulu sebelum mengambil keputusan, dan sekarang
pilihannya ada di tangan kamu
Sumber: http://www.pusatgratis.com
October 19, 2012
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 komentar:
Post a Comment